Sistem pendingin pada data
center dibuat untuk menjaga kestabilan temperatur yang cocok untuk data
center.
Keadaan temperatur dan kelembapan yang harus dijaga di dalam data
center:
Temperatur
kering: 200C
- 250C (680F-770F),
dengan rata-rata keadaan temperatur
normal diset menjadi 220C±10C.
Kelembapan
relatif: 40%-50%, dengan titik normal
berada pada 45%±5%.
Titik
embun maksimum: 210C
(69.80F)
Perubahan
maksimum yang boleh terjadi dari batas suhu sekarang adalah sebesar 50C(90F)
per jam.
Desain sistem
pendingin harus terencana dengan baik agar aliran udara dari perangkat
pendingin
mengalir dengan arah
parallel ke barisan kabinet/rak. Kriteria umum desain sistem pendingin pada data
center
yang harus dipenuhi, adalah sebagai berikut:
Memiliki
skalabilitas dan adaptabilitas yang sangat baik
Sudah
terstandardisasi
Sederhana
namun cerdas
Manajemen yang baik
-Tipe
– Tipe Konfigurasi Distribusi Udara
Yang perlu
diperhatikan dalam mendesain sistem pendingin adalah jalur yang jelas dari
sumber
pendingin ke
server/perangkat pada data center. Ada
3 jenis aliran distribusi udara yang terjadi, yaitu:
flooded, locally ducted, dan fully ducted. APC
White Paper 55, “Air Distribution Architecture
Options
for Mission Critical Facilities” memberikan gambaran mengenai
ke-9 metode aliran udara
disertai trade-off untuk masing-masing
aliran.
-Pendefinisian
Kebutuhan Sistem Pendingin
Menentukan kebutuhan
sistem pendingin yang dibutuhkan untuk sebuah data
center diperlukan input
berupa jumlah panas
yang dihasilkan dari perlengkapan IT dan sumber panas lainnya di data
center.
Pengukuran kebutuhan
menggunakan standar watts. Kemudian setelah output panas
didefinisikan maka
pertimbangan-pertimbangan
berikut harus diperhatikan:
1. Ukuran beban
pendingin dari perangkat (termasuk perangkat penghasil energi)
2. Ukuran beban
pendingin untuk gedung
3. Sistem pendingin
harus dapat mengantisipasi efek humidifikasi, redundansi bila diperlukan, dan
untuk kebutuhan masa mendatang
-Perangkat
Sistem Pendingin
Kegiatan pengaturan
temperatur dan sirkulasi udara yang dikenal sebagai HVAC
(heating, ventilation,
air
conditioning), bertujuan untuk menjaga
agar temperatur tetap dalam keadaan rendah dan konstan
serta menyebarkan
titik-titik panas yang dibuat oleh suatu kelompok perangkat yang dalam hal ini
terletak
di data
center. Temperatur yang rendah sangat diperlukan untuk efisiensi operasi
server dan perangkat
jaringan untuk
menghindarkan dari fluktuasi.
Sistem pendingin pada data
center pada prinsipnya adalah sistem aliran udara dingin,
yang terbagi
menjadi tiga perangkat
utama yaitu air handler, chiller, dan menara
pendingin. Selain itu, juga ada
perangkat pendingin tambahan
Air
handler
Untuk mensirkulasikan
udara di dalam data
center.
Air
handler diinstall baik di dalam data
center atau di koridor yang berdekatan dengan
menghubungkannya
dengan saluran khusus yang memungkinkan terjadinya pertukaran
udara.
Air
handler harus mempunyai sistem filter untuk menangkap
debu atau polutan lainnya untuk meningkatkan kualitas udara data
center
Chiller
Berfungsi untuk menyimpan kumparan dalam
air
handler agar tetap dingin. Terdiri dari tiga
komponen:
-Evaporator
(mengubah bahan pendingin
cair menjadi gas dan
mendinginkan air
yang bersirkulasi dari
dan ke air handler)
-Kompresor
(mengubahnya menjadi
tekanan tinggi)
- Kondenser
(mengubah uap menjadi cairan
kembali, menghilangkan
panas dan
mengembalikannya
menjadi cairan dingin
ke evaporator).
Chiller
diletakkan di luar ruangan data center
(dapat diletakkan pada
di lantai atau di atas
atap).
Menara pendingin
Berfungsi untuk mendinginkan chiller.
Dipakai untuk data center yang hanya
memiliki
sedikit kabinet server, dapat digunakan air
conditioner
yang biasa dipakai pada gedung.
Adanya
pengesetan penyediaan sistem
pendingin melalui waktu secara otomatis
Hal lain yang harus diperhatikan adalah:
Kebutuhan
sistem pendingin
Terkait dengan
redundansi untuk perangkat pendingin, redundansi yang dapat dilakukan terkait
dengan
sistem pendingin
adalah memasang lebih dari satu air handler,
kemudian juga sediakan menara
pendingin tambahan
untuk setiap chiller. Selain itu,
persediaan air yang dibutuhkan untuk menciptakan
udara dingin harus
diamankan secara ekstra antara lain dengan membangun kontainer penyimpan air
dan lakukan
konfigurasi infrastruktur pendingin dan fire
suppression.
Tekanan Udara
Tekanan udara pada data
center harus dijaga pada level tertentu yang disebut sebagai tekanan statis.
DC didesain untuk
memiliki tekanan antara 0.2-0.5 in. wc. Untuk menjaga agar tekanan udara tetap
stabil maka periksa
seluruh ruangan apakah telah tertutup dengan baik dan yakin bahwa tidak ada
lubang sedikit pun.
Jangan letakkan perforated tile dekat-dekat dengan DC air
handler, karena
kebanyakan handler
membutuhkan buffer sekitar 36-42 in (91.4-106.7 cm).
Kelembapan
Kelembapan sendiri
merupakan konsentrasi uap air di udara, yang penting untuk dijaga terkait
dengan
sistem HVAC data
center adalah kelembapan relatif dalam ruangan data
center. Kelembapan relatif
adalah persentase
perbandingan dari jumlah uap air yang ada di udara dengan jumlah uap air di
udara
kering. Perangkat
server dan jaringan dapat berfungsi pada rentang level kelembapan yang cukup
panjang yaitu sekitar
20%-80%.
-Metode
pendinginan pada Data Centre
Diberikan beberapa metode pendinginan data
center yang umum digunakan, yaitu
Room Oriented Cooling System
Mendinginkan
seluruh ruangan datacenter menggunakan CRAC/PAC
yang disebar
di pinggir-pinggir ruangan data center
Row Oriented Cooling System
Membuat jalur
udara panas dan jalur udara dingin (hot aisle dan
cold
aisle)
Rack Oriented Cooling System
CRAC/PAC
tidak lagi disebar di sisi-sisi ruang datacenter tapi
sudah disebar di barisan rack
Servernya Menunjukkan
daerah yang perangkat sedikit lebih
dingin dan daerah yang lebih padat
Tingkat
efisiensi paling tinggi
Menutup
jalur udara panas (hot
contaiment aisle)
agar tidak bercampur dengan jalur udara dingin, semua udara panas di
dalam hot contaiment ini akan didinginkan oleh CRAC yang
ada di samping rack server perangkatnya lebih panas. Akibatnya udara yang hangat bisa kembali
masuk ke dalam server
Masih konvensional dan kurang efektif karena udara panas dan udara
dingin bercampur serta flow
udara dingin yang dibutuhkan oleh perangkat
kurang tepat, yaitu beberapa area bisa sangat
dingin, beberapa area lainnya temperaturnya
tinggi.
Menimbulkan udara hangat akibat bertemunya udara panas dan dingin
berdampak pada
meningkatnya proses kondensasi sehingga
humiditynya jadi lebih lembab.
Lebih rumit jika ada keperluan penambahan kapasitas di posisi
tertentu, analisa redudansinya
juga lebih kompleks, jika salah perhitungan,
apabila salah satu CRAC/PAC mati perangkat IT di
ruang datacenter bisa overheat.
Secara anggaran, sering oversizing karena performansi sistem sulit diprediksi dan
tidak efektifnya
penggunaan
udara dingin yang keluar dari CRAC/PAC ke perangkat IT.
Udara dingin disalurkan di cold aisle (bagian depan rack server), kemudian dihisap oleh
server
untuk menurunkan panas di dalam server dan udara
panasnya dibuang ke belakang rack server
kemudian udara panas naik ke atas lalu di hisap
oleh CRAK/PAC di tepi2 ruang datacenter.
Posisi CRAC/PAC berada pada jalur hot aisle agar udara panas yang naik bisa dihisap oleh
CRAC/PAC tanpa bercampur dengan udara dingin
dulu. Dengan cara ini lebih efisien karena
udara yang dihisap server untuk mendinginkan suhu
processor di dalam ruang server adalah
udara dingin yang tidak tercampur udara panas.
Penggunaan CRAC/PAC di setiap baris ini bisa dibilang modular karena
bisa menggunakan
CRAC/PAC yang kapasitasnya lebih kecil dan cukup
untuk mendinginkan 2 baris rack server
saja..
-Sistem
Fire Suppression
Solusi perlindungan data center dari api
mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
-Identifikasi adanya api
-pemberitahuan adanya api ke seluruh
penghuni dan orang-orang yang berkepentingan
-memadamkan api
Pasang sistem fire
suppression yang komprehensif di data
center untuk mencegah terjadinya api atau menangulanggi api yang sudah
terlanjur muncul. Khusus untuk data center menggunakan
gaseous suppressant yang tidak akan melukai
server. Material suppression yang
umum dalah Inergen
dan Argonite, dua
jenis gas mulia; FM-200 dan HFC-227 (dibuat dari heptafluoropropane);
dan FE13 atau HFC-23
(yang menyerap panas dari api).
Peletakkan fire
suppression tank yang tepat adalah pada area yang jarang orang
berlalu lalang namun mudah untuk ditemukan.
Secara umum,
sistem fire
suppression terdiri atas elemen-elemen sebagai berikut:
1. Deteksi
panas yang linier (kabel sensor panas), ditempatkan sepanjang tray wire dan
jalur
elektrik baik di atas
maupun di bawah raised-floor. Alarm pada sensor dibunyikan pada sistem
kontrol bukan untuk
memicu bekerjanya sistem fire suppression
2. Deteksi tipe spot
secara intelligent
3. Deteksi asap
4. Portabel fire
extinguisher
5. Agen pembersih
sistem fire suppression
6. Pull station, perangkat
sinyal, dan sistem control
Sistem peringatan
proteksi dini sangat penting untuk menghindari kerusakan dan kehilangan yang
dapat
terjadi selama status
kebakaran belum benar-benar terjadi (atau awal terjadinya kebakaran), karena
kerusakan peralatan
yang signifikan dapat semata-mata terjadi karena asap atau pembakaran
produkproduk
lain menyerang
peralatan elektronik. Contoh sebuah sistem peringatan proteksi dini adalah air
sampling
smoke detection systems yang menyediakan proteksi level lain
untuk ruang computer dan
fasilitas-fasilitas pintu masuk terkait,
ruang mekanik, dan ruang listrik. Sistem itu juga disediakan sebagai
pengganti smoke
detectors biasa, karena kesensitifannya dan kapabilitas
deteksinya jauh melampaui
detektor konvensional.
-Penempatan
Perangkat pada Data Centre untuk Menjaga Aliran Udara Dingin
Penempatan perangkat
pada data center akan
mempengaruhi aliran udara yang terjadi pada data
center,
kemudian
perancangannya akan terkait dengan layout ruangan
yang sudah ditetapkan, susunan kabinet,
dan perangkat dingin
apa saja yang ada. Pengaturan layout ruangan dan penempatan berbagai
perangkat di data
center dapat mengoptimalkan fungsi sistem pendingin pada data
center bahkan hingga
tipe lantai yang
digunakan ataupun tipe kabinet yang akan di-deploy.
Kunci utama untuk
mengurangi
panas adalah
menyebarkan udara di sekitar ruangan.
Hot
spot merupakan hal yang harus dihilangkan pada data
center agar aliran udara dingin tersebar
merata di seluruh
ruangan data center.
Oleh karenanya, harus didesain dengan sumber panas yang
terjadi di
lokasi-lokasi yang telah diprediksi, sehingga proses pendinginan dapat langsung
diarahkan
ketitik tersebut. Hal
ini disebut sebagai hot and cold aisle.
Ketentuan lebih lanjut dapat dilihat pada bagian
checklist perancangan. Untuk menciptakannya, dilakukan langkah sebagai berikut:
1. Letakkan
barisan server berurutan dengan arah berhadap-hadapan (back
of server dan front of
server).
2. Pasang perforated
floor tile di depan setiap lokasi kabinet server.
3. Pasang
saluran pada atap yang dimulai dengan pemasangan lubang angin diatas aisle
dibelakang
setiap barisan server dan menghubungkan
kembali ke lubang air handler.
Desain kabinet server
yang dapat meningkatkan aliran udara dingin pada ruangan data center antara
lain
adalah kabinet dengan
dinding tebal pada kedua sisinya. Digunakan pada hubungan dengan perangkat
mengeluarkan panas pada bagian belakang,
membantu membuat saluran pembuangan ke hot aisles.
-Masalah Umum
Sistem Pendingin Data Centre
Ada beberapa hal yang
harus dihindari selama konstruksi ruangan server terkait dengan sistem
pendingin ruangan.
1. Mengabaikan
pemasangan perforated tile (dipasang
dengan tidak teratur)
2. Pipa
chilled water terkadang tidak terisolasi dengan baik, sehingga
kemungkinan besar terjadi
kebocoran.
0 komentar:
Posting Komentar