Rabu, 16 April 2014

Tata Tulis Dalam Ragam Ilmiah

Bahan dan Jumlah Halaman
Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah bila sedikitnya memenuhi tiga syarat berikut
    Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
    Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode (berikir) ilmiah.
    Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai satu sosok tulisan ilmiah.

    Penulisan ilmiah di samping harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga harus dapat menggunakan bahasa itu sebagai sarana komunikasi ilmu. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam tulis-menulis, harus pula ditunjang oleh penerapan peraturan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia, yaitu EyD. Di samping penggunaan bahasa, penulis juga dituntut untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang berhubungan dengan teknik penulisan ilmiah.  Bentuk dan format penulisan ilmiah sangat beragam, mulai dari laporan ilmiah berbentuk buku, makalah atau artikel sampai dengan gagasan yang ditulis melalui media massa. Bentuk dan format tersebut disesuaikan dengan tujuannya. Namun begitu, pada umumnya, akan terdapat sebuah patokan dalam teknik penulisan ilmiah.

Patokan secara umum teknik penulisan ilmiah dapat kita baca dalam buku yang berjudul Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang dikarang oleh Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum., Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. dan Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum. bahwa bahan untuk menulis karya ilmiah berupa kertas HVS berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm) antara 70 – 80 gram. Pengetikan dengan huruf times new roman atau arial 12 poin, kecuali untuk pengetikan judul dapat 14 – 16 poin. Jumlah halaman makalah berkisar 15 – 25 halaman, skripsi berkisar antara 30 – 60 halaman, tesis berkisar antara 150 – 200 halaman, dan disertasi sekitar 300 halaman atau lebih.  Agar halaman karya ilmiah terlihat rapi, sebaiknya gunakanlah kertas yang sesuai dengan ukuran. Garis pembatas kertas bersifat standar dengan ukuran margin atas 4 cm, margin bahwa 3 cm, margin kiri juga 4 cm, serta margin kanan 3 cm.

Angka yang lazim digunakan dalam karya ilmiah adalah angka romawi kecil, angka romawi besar, dan angka Arab. Angka romawi kecil seperti i, ii, iii, iv, dan seterusnya dipergunakan untuk memberi nomor halaman judul, abstrak, daftar isi, dan sebagainya. Angka romawi besar, seperti I, II, III, dan seterusnya digunakan untuk memberi nomor pada bab pendahuluan, landasan teoretis, metodologi penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran. Misalnya, BAB I PENDAHULUAN. Angka Arab (1,2,3,…) digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab pendahuluan sampai halaman terakhir. 
Semua nomor halaman berangka Arab tersebut harus diketik di sebelah kanan atas, kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah.  Lalu, sistem penomoran pada karya ilmiah mengikuti standar berikut:
    Tingkat pertama menggunakan angka romawi besar, contoh: I, II, III
    Tingkat kedua menggunakan huruf Latin besar, contoh: A, B, C
    Tingkat ketiga menggunakan angka Arab, contoh: 1, 2, 3
    Tingkat keempat menggunakan huruf Latin kecil, contoh: a, b, c
    Tingkat kelima menggunakan angka Arab dengan selalu satu kurung tutup, contoh: 1), 2), 3)
    Tingkat keenam menggunakan huruf Latin kecil dengan satu kurung tutup, contoh: a), b), c)
    Tingkat ketujuh menggunakan angka Arab dengan dua kurung, contoh: (1), (2), (3)
    Tingkat kedelapan menggunakan huruf Latin kecil dengan dua kurung, contoh: (a), (b), (c).

Artikel terkait;
teknik-penulisan-daftar-pustaka.
teknik-penulisan-catatan-kaki.
tata-tulis-dalam-ragam-ilmiah.
contoh-penulisan-judul-bab-dan-subbab. 

0 komentar:

Posting Komentar