Kamis, 10 April 2014

Tahap-tahap Penulisan Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis yang dihasilkan oleh seseorang baik melalui hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Maka dari itu dalam penulisan karya ilmiah, kita harus melalui beberapa tahapan, yang secara umum ada tiga tahapan yang harus kita lakukan dalam menulis karya ilmiah, yakni (1) Tahap prapenulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam proses praktiknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu :
1.    Tahap Persiapan (pra penulisan)

Adalah ketika penulis
•    menyiapkan diri,
•    mengumpulkan informasi,
•     merumuskan masalah,
•    menentukan fokus
•    Mengolah informasi
•    Menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya,
•    berdiskusi, membaca, mangamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya

2.    Tahap Inkubasi
Adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Dalam pengumpulan data, penulis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.    Pencarian keterangan dari bahan bacaan
b.    Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis
c.    Pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti
d.    Percobaan dan pengujian di lapangan atau laboratorium.

3.    Tahap iluminasi
Adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan- akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang ketika ia duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di pasar atau di supermarket, sedang makan atau lain-lain. Jika hal seperti itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera di catat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Agar gagasan itu tidak menguap begitu saja, seorang pembelajar menulis yang baik selalu menyediakan ballpoint atau pensil dan kertas di dekatnya, bahkan dalam tasnya kemana pun ia pergi.

4.    Tahap akhir, yakni Verifikasi
Apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, di seleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Untuk mempermudah seseorang di dalam menulis karya ilmiah, maka ia harus menguasai penulisan dan pengembangan paragraph dan komposisi atau essai. Dalam hal ini, paragraph yang baik haruslah memenuhi unsur-unsur :
•    Kalimat topik dan dalam kalimat topik dijelaskan secara tegas ie pembatasnya
•    Memiliki kalimat pengembang
•    Memiliki kalimat penyimpul
•    Memiliki keutuhan
Komposisi ialah tulisan yang terdiri dari 3-5 paragraf. Karena sifatnya uraian bebas, komposisi biasa disebut dengan tulisan essai. Dalam bentuk lain komposisi ini berupa tulisan opini untuk surat kabar, kolom majalah, teks  pidato, ulasan buku, atau komentar. Jenis wacana dalam tulisan ini umumnya eksposisi atau argumentasi.
Sama dengan struktur paragraph, struktur komposisi, terdiri atas : pembuka, isi, dan penutup. Komposisi atau essai memiliki tiga unsur utama yang harus dipenuhi, yaitu :
•    Paragraf pembuka
•    Paragraf pengembang
•    Paragraf penutup
Paragraf pembuka bertujuan untuk menjelaskan batasan apa yang hendak diuraikan oleh penulis dalam keseluruhan essai. Paragraph pengembang bertujuan untuk menjelaskan dan menguraikan tesis yang dijelaskan dalam paragraph pembuka. Semakin banyak paragraf pengembang, semakin jelas dan tuntas pembahasan dalam esai. Beberapa teknik yang digunakan untuk membuat paragraph pengembang ialah, kutipan, statistic, contoh, perbandingan, pengalaman dan kontras.
Paragraf penutup berisi simpulan dari uraian yang ditulis dalam paragraph pengembang. Paragraph penutup harus tetap mengacu pada tesis statement yang dijelaskan dalam paragraph pembuka. Paragraph penutup bisa ditulis dengan teknik summary, paraphrase, dan restatement.

Artikel terkait;
karya-ilmiah-populer.
karya-ilmiah-penelitian.
jenis-jenis-karya-ilmiah.
bahasa-dalam-karya-ilmiah.
aspek-dan-syarat-syarat-karya-ilmiah.
ciri-ciri-karya-ilmiah.
pengertian-karya-ilmiah.

0 komentar:

Posting Komentar