Kamis, 10 April 2014

Bahasa dalam Karya Ilmiah

Di bidang ilmu, keperluan akan bahasa yang khusus dengan peristilahan, pengungkapan dan perlambangan yang serba khusus pula, sangat terasa. Penulis karya ilmiah harus mempergunakan bahasa baku dalam menuangkan karyanya. Bahasa baku merupakan ragam bahasa orang yang berpendidikan, yaitu bahasa dunia pendidikan (Tim, 1993:13). Karena kekhususan dalam langgam dan peristilahan, bahasa keilmuan berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, meskipun yang menjadi dasarnya adalah bahasa baku, bahasa dalam bahasa kelimuan sering memperlihatkan ciri khasnya masing-masing. 

Namun, secara umum bahasa keilmuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•    Bahasa ilmu harus lugas dan jelas, menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa basi. Cermat artinya, berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa cacat atau salah.
•    Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya bahasa ilmu itu berusaha tidak mennggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan bukan padat kata.
•    Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan (gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si penulis.
•    Bahasa ilmu itu tidak melibatkan perasaan (tidak beremosi).
•    Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri khas bahasa kesusastraan.
•    Bahasa ilmu itu khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang abstrak
•    Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan
•    Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan dan gaya pemeriannya
•    Ditinjau dari sudut perkembangan bahasa, kata dan istilah ilmiah lebih mantap umurnya daripada kata-kata sehari-hari dalam bentuk, makna dan fungisnya.

Bahasa baku memiliki 3 sifat utama, yakni :
•    Sifat kemantapan dinamis, yang diwujudkan melalui kaidah dan aturan kebahasaan yang bersifat tetap. Bahasa baku tidak dapat berubah setiap saat. Namun, kemantapan baku ini juga bersifat dinamis, artinya bahasa baku masih memungkinkan adanya perubahan yang bersistem dan teratur di bidang kosa kata dan peristilahan serta mengizinkan perkembangan berjenis ragam yang diperlukan dalam kehidupan modern
•    Sifat kecendekiaannya. Kecendekiaanya bahasa terwujud melalui penyusunan kalimat, paragraf, dan kesatuan bahasa yang lebih besar yang menunjukkan penalaran dan pemikiran yang logis, teratur, dan masuk akal. Proses pencedekiaan bahasa itu penting karena pengenalan ilmu dan teknologi modern, yang kini umumnya masih bersumber dari bahasa asing.
•    Sifat penyeragaman kaidah. Ada kaidah-kaidah bahasa yang bersifat tetap, berlaku resmi untuk semua kepentingan resmi, dan bisa dipahami secara sama oleh pengguna bahasa baku.
Ciri-ciri bahasa keilmuan sebagi media karya ilmiah menurut Jujun S. Suariasumantri (1999:184), antara lain.
•    Reproduktif, artinya bahwamaksud yang ditulis oleh penulisnya diterima dengan makna yang sama oleh pembaca.
•    Tidak ambigu, artinya tidak bermakna ganda akibat penulisnya kurang mampu menyusun kalimat dengan subjek dan predikat yang jelas
•    Tidak emotif,  artinya tidak melibatkan aspek perasaan penulis. Hal-hal yang diungkap harus rasional tanpa diberi tambahan pendapat subjektif adan emosional penulisnya.
•    Penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf. Penulis harus mempergunakan bahasa dengan menikuti kaidah tatabahasa agar tulisan tidak mengandung salah tafsir pembaca.
•    Penggunaan istilah keilmuan
•    Bersifat denotatif, artinya penulis harus menggunakan istilah atau kata dengan makna sebenarnya.
•    Rasional, artinya penulis harus menonjuolkan keruntunan pikiran yang logis
•    Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan koherensi antarparagraf pada setiap bab
•    Bersifat straightforward atau langsung ke sasaran
•    Penggunaan kalimat efektif

Artikel terkait;
karya-ilmiah-populer.
tahap-tahap-penulisan-karya-ilmiah.
karya-ilmiah-penelitian.
jenis-jenis-karya-ilmiah.
ciri-ciri-karya-ilmiah.
pengertian-karya-ilmiah.
aspek-dan-syarat-syarat-karya-ilmiah.

0 komentar:

Posting Komentar