Jumat, 04 April 2014

Pengertian resensi dan Cara menulis resensi dengan baik dan benar

pengertian Resensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang  buku; ulasan buku (majalah itu memuat), (buku-buku yang baru terbit).
Secara etimologi, "Resensi" berasal dari bahasa Latin, dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai, mengulas sebuah buku.
Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai  pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi.

dorongan kepada  khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.

Resensi menurut Panuti Sudjiman (1984) adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.

Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan masyarakat atau tidak (Keraf, 1993:274). 

Seorang membuat resensi berawal dari tujuan untuk membantu para pembaca dalam menentukan perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu atau perlu atau tidaknya menikmati suatu karya seni.

Dasar Resensi
Agar memberi pertimbangan atas penilaian secara objektif atas sebuah hasil karya atau buku, penulis harus memperhatikan dua faktor, yaitu 1) penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya. Tujuan pengarang buku yang dibuat resensinya itu dapt diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahukuan buku itu. Tujuan pengarang harus diketahui betul oleh penulis resensi sebagai bahan yang cukup kuat untuk dapat menyampaikan  sesuatu kepada pembacanya. 2) penulis resensi harus paham betul apa tujuannya membuat resensi. Penulis harus menganalisa betapa pengetahuan pembaca mengenai pokok persoalan yang akan dibahas itu, bagaiman selera mereka, bagaimana tingkat pendidikan mereka dan sebagainya. Penulis resensi harus benar-benar tahu kewajiban yang harus dipenuhinya terhadap pembaca, dan bagaimana penilaiannya atas buku itu.

Sasaran-saran Resensi
Pokok-pokok yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku atau karya, yaitu:
a.    Latar Belakang
Penulis dapat memulai dengan mengemukakan tema dari karangan itu. Apa yang sebetulnya yang akan disampaikan pengarang melalui bukunya. Penyajian tema secara singkat dapat dilengkapi denagn deskripsi mengenai isi buku itu. Deskripsi mengenai buku itu tidak hanya menyangkut isinya, tetapi juga dapat menyangkut identitas buku, kapan dan dimana diterbitkan, berapa tebalnya, dan identitas pengarang buku.
b.    Jenis buku
Pembaca mempunyai selera yang berbeda dalam pemilihan jenis buku sebagai bahan bacaan. Ada yang lebih suka cerita fiksi ada pula yang suka buku-buku ilmu pengetahaun. Meskipun terdapat perbedaan selera terhadap jenis buku yang dibaca. Namun, tetap ada persamaan umum pada pembaca, yaitu pembaca ingin mengetahui sesuatu jika ada sebuah buku baru diterbitkan. Pembaca ingin tahu buku itu seperti apa.

c.    Keunggulan Buku
Berkenaan dengan keunggulan buku, diawali dengan mempersoalkan organisasinya.
Yang dimaksud dengan organisasi adalah kerangka buku itu, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Untuk menilai dari dekat sebuah buku penulis resensi melihat bagaimana isi buku. Seorang pengarang misalnya sangat cermat dalam menyampaikan detil-detil isi buku sedangkan pengarang-pengarang yang lain bisa agak sembrono dalam menyampaikan detil-detil isi buku, tetapi lebih cermat dalam memberikan sugesti-sugesti dan kesimpulan. Hal yang ketiga dari masalah keunggulan buku adalah masalah bahasa. Ada yang berpendapat bahwa yang penting itu isinya, bahasa menjadi tidak penting, tetapi bagaimana mungkin pembaca dapat memahami sesuatu kalau bahasa yang digunakan sullit dimengerti pembaca.
Hal yang terakhir yang dapat dikemukakan oleh penulis resensi dalam memberikan penilaiannya adalah mengenai masalah teknik. Sebuah buku yang baik harus pula ditampilkan dalam wajah yang baik, maksudnya adalah segala sesuatu yang menyangkut perwajahannya (lay out), kebersihan, dan terlebih kagi pencetakan. Kesalahan dalam mencetak kata-kata atau menempatkan tanda baca akan sangat mengganggu para pembaca. Oleh karena itu salah satu aspek yang tidak kalah pentingnya adalah mencari catatan mengenai kesalahan-kesalahan pencetakan.
Seorang penulis resensi harus berusaha dengan tepat menunjukkan keunggulan buku itu dengan memberikan penilaian langsung, dengan memberi kutipan-kutipan yang tepat dan menunjukkan pertalian yang kompak antara bagian-bagiannya. Menilai sebuah buku bukan berarrti memberi saran kepada pembaca untuk menolak atau menerima kehadiran buku itu. Tugas pokok penulis resensi adalah memberi sugesti kepada para pembaca apakah sebuah buku patut dibaca atau tidak.


0 komentar:

Posting Komentar